Selasa, 09 Desember 2008

SENI TRADISIONAL




Indonesia memiliki keanekaragaman bentuk seni dan budaya.Salah satu kesenian tradisional Indonesia adalah angklung.Alat musik Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dar Tanah Sunda, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Asal-usul dari sebuah angklung:
Dalam rumpun kesenian yang menggunakan alat musik dari bambu dikenal jenis kesenian yang disebut angklung dan calung. Adapun jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah awi wulung (bambu berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih). Purwa rupa alat musik angklung dan calung mirip sama, tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk wilahan (batangan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.
Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung dan calung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip).
Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung dan calung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Mang Udjo tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.
Pendapat saya:

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beberapa kepualauan yang masing-masing pulau tersebut memiliki beraneka ragam kebudayaan.Salah satu keanekargaman budaya tradisional Indonesia adalah alat musik yang disebut angklung.Alat musik angklung ini berasal dari Jawa Barat dan mengandung banyak arti serta banyak pula nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.Angkulng digunakan mulai dari Upacara Ritus Padi sampai jaman penjajahan Belanda,dan juga sampai sekarang ini angklung masih digunakan sebagai alat musik tradisional yang unik dan ia sudah mendapatkan prestasi besar.Tokoh pemain angklung ternama yaitu Mang Ujo sudah mendapat berbagai macam piagam peghargaan dari seluruh dunia dari bermain angklung.Menurut saya,angklung yang termasuk kebudayaan tradisional Indonesia patut untuk dipertahankan.Karena angklung merupakan alat musik yang unik dan tidak sedikit wistawan mancanegara yang ingin belajar memainkan alat musik ini.Sudah sepantasnya kita sebagai warga negara Indonesia wajib mempertahankan dan melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia yang salah satunya adalah angklung.Karena dengan melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia kita mendapatkan 2 keuntungan sekaligus yaitu selain menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan aneka budaya tradisonal sekaligus juga kita mendapat sumber devisa yang datang dari banyaknya wisatwan mancanegara yang ingin mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia.